Bandar Lampung: Jelang berbuka puasa pada bulan Ramadhan seperti saat ini biasanya banyak anak muda dihabiskan waktunya dengan ngabuburit. Namun berbeda dengan anak muda dan kaum bapak-bapak jamaah Masjid Latansa Perumahan Wana Asri kelurahan Beringin Raya Kemiling ini, menjelang berbuka puasa justru menggelar kegiatan positif yang diberi nama Latansa Ngaji IT, Minggu (4/6/2017)
Ketua Umum DKM Masjid Latansa Ichwan Adji Wibowo, SPt, MM bertindak sebagai moderator mengajak jamaah di masjid yang ia pimpin baik anak muda maupun orang tua untuk melek IT agar tidak termakan isu Hoax atau berita bohong dengan mengelar Latansa Ngaji IT.
“Era kemajuan IT sekarang ini telah mengubah pola hubungan sosial masyarakat, tidak lagi sebatas hubungan personal pertemuan langsung atau kontak face to face, tapi melalui IT memungkinkan pola interaksi soasial yang tak terbatas ruang, tak ada lagi sekat melalui dunia maya” tutur Adji yang juga Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Bandar Lampung ini.
Juwendra Asdiansyah Pemimpin Redaksi DuaJurai.co sebagai narasumber Ngaji IT mengatakan, “Melalui beberapa aplikasi yang ada di Gadget siapapun dengan mudah menjalin kontak pertemanan di dunia maya, yang lebih dikenal dengan Media Sosial atau Medsos” tutur manatan Ketua AJI Bandar Lampung ini.
“Awal kemunculan medsos sesungguhnya banyak memberi maslahat terutama dalam mempererat silaturrahmi dan membangun ukhuwah, akan tetapi belakangan ini disamping terdapat manfaat juga membawa implikasi yang kurang baik atau kemudhorotan, sebut saja adanya ketergantungan secara berlebihan terhadap medsos.” tambah Juwendra mantan wartrawan Tribun Lampung ini.
Selain Juwendra tampil sebagai narasumber Latansa Ngaji IT adalah Maskut Candranegara Pemimpin Redaksi MUI Lampung Online. Maskut menyampaikan permasalahan dengan melihat fenomena yang muncul belakangan ini dijelaskan secara singkat.
“Kehadiran Medsos selain membawa efek negatif juga tentu saja banyak positifnya, untuk itu harus disikapi dengan bijak, karena tidak akan mungkin bisa dihindari, melalui dunia maya banyak informasi yang bisa kita terima dengan cepat dan mudah, namun demikian tidak sedikit melalui dumia maya, media sosial penyebaran fitnah (hoax) ujaran kebencian bahkan penipuan begitu mudah diterima di tangan kita”. (Maskut Candranegara)