Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menampung pemikiran-pemikiran baru dari hasil Kongres Ekonomi Umat (KEU) 2017 dalam mengatasi ketimpangan di Indonesia.
Jokowi mengatakan, pemerintah tengah fokus melakukan pemerataan di Indonesia melalui program redistribusi aset, reforma agraria dan juga kemitraan.
“Yang paling penting untuk saya program pemerataan ekonomi, redistribusi aset dan kemitraan ini segera bisa dilaksanakan. Oleh sebab itu, saya menunggu nanti masukan dari kongres ekonomi umat ini. Mungkin yang terakhir apa, baru setelah itu kita putuskan. Ini ditunggu, daerah menunggu, desa menunggu, rakyat menunggu, umat menunggu, menunggu semuanya,” kata Jokowi usai membuka acara KEU 2017 di Hotel Grand Sahid, Jakarta, yang diadakan MUI Pusat Sabtu (22/4/2017).
Jokowi menyebutkan, pemerintah telah menyediakan 12,7 juta hektar lahan hutan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat miskin. Bahkan, pada tahun ini pemerintah akan menerbitkan 5 (lima) juta sertifikat tanah bagi masyarakat kurang mampu.
“Semuanya, semuanya, semuanya ini saya sampaikan untuk rakyat untuk masyarakat, untuk umat, bisa pondok pesantren, bisa koperasi bisa, semuanya bisa. Yang kecil-kecil yang mikro, sasarannya ke sana,” tambah Presiden Joko Widodo dihadapan peserta.
Mengenai skema implementasinya, Jokowi mengaku sudah memilikinya. Hanya saja, kata dia, pemerintah tetap membuka pintu untuk berbagai kalangan yang memiliki pemikiran baru mengenai pemanfaatan lahan ini, terutama lahan tidur.
“Sudah ada, tetapi sekali lagi kan kita perlu berbicara dengan siapa pun. Apalagi ini MUI melaksanakan kongres ekonomi umat ya kita minta masukan sekalian,” tutupnya. (Sumber : detikcom)