Beredar Foto Pramuka Tak Mendidik, Kwarda Lampung Minta Pembina Pramuka Resapi Metode Kepramukaan

Share :

Bandar Lampung: Sedang marak di media sosial foto Pramuka yang terlihat sedang makan tanpa alas di alam terbuka. Foto ini lantas menjadi viral dan mendapat kecaman dari netizen.

Mengenai itu, Kak Zainuri Agung MM. Pd, Ketua harian Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Lampung yakin bahwa oknum pembina yang melakukan kegiatan di foto tersebut kurang paham metode pembinaan Pramuka.

“Saya yakin, oknumnya kurang menghayati metode kepramukaan. Karena foto tersebut jelas tidak sesuai dengan nilai-nilai kepramukaan. Kegiatan Pramuka itu keren, gembira dan bernilai,” demikian kata kak Zainuri saat di wawancarai di sela kegiatan Rakerda, Sabtu (25/03)

Menurut kak Zainuri, dengan makan dengan beralaskan langsung dengan tanah akan memiliki dampak pada kesehatan. “Walaupun dengan filosofi cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, namun perlu di ingat juga bahwa pramuka iti suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan,” katanya.

Kak Zainuri menekankan agar para pembina lain, khususnya pembina yang ada di Lampung tidak mencontoh hal tersebut. “Saya harap jangan ada yang meniru, jika itu terjadi di lingkup kwarda Lampung maka kami akan langsung
memberikan teguran dan pendidikan kepada yang bertanggung jawab baik itu pembina atau senior,” ungkapnya.

Agar tidak terjadi lagi, kak Zainuri menyarankan dalam membina, pembina harus mempelajari dan meresapi metode kepramumaan, juga berpedoman pada aturan-aturan yang berlaku, seperti SKU yang sarat nilai-nilai.

Diketahui, foto ini sudah mendapat tanggapan dari Ketua Kwartir Nasional Indonesia, kak Adhyaksa Dault melalu akun instagramnya, @adhyaksadault.

“Saya tegaskan ini bukan bagian dari pendidikan dan pembinaan di Gerakan Pramuka, saya sangat menyayangkan hal ini. Saya pastikan bahwa pembina kegiatan tersebut belum mengikuti atau memenuhi kualifikasi pelatih dan pembina Pramuka,” kak Adhyaksa Dault dalam keterangan tertulisnya.

Kak Adhyaksa Dault meminta,  agar Panitia kegiatan tersebut ditegur dan diberikan pembinaan. Menjadi pelajaran berharga dan tidak boleh terulang kembali. Kwarnas akan selesaikan dengan sebaik-baiknya paling lambat Senin, 27 Maret 2017. (Robby Aditiya Putra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *