Jakarta: Rais Aam PBNU KH. Ma’ruf Amin mengatakan bahwa masalah radikalisme sudah merupakan bahaya global. Radikalisme harus ditangkal melalui berbagai cara khususnya penangkalan didunia maya yang saat ini sudah menjadi bagian hidup masyarakat khususnya generasi muda.
Ia mengajak kepada seluruh media online untuk bersatu dengan serentak menyuarakan konten-konten damai kotra radikalisme agar masyarakat paham serta dapat menerima konten yang benar dan yang seharusnya mereka terima.
“Radikalisme dan terorisme berasal dari pemahaman yang keliru khususnya memahami makna jihad,” tegas Kiai Ma’ruf yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia saat memberikan pengarahan pada peserta Workshop Pencegahan Propaganda Radikal Terorisme didunia Maya Bersama OKP dan Ormas, Rabu (22/3/2017).
Kiai Ma’ruf menjelaskan bahwa Jihad bukan hanya perang namun jihad bisa bermakna perbaikan segala aspek seperti Sosial, budaya, politik dan sebagainya,” Banyak ayat al-Quran tentang perang yang dipakai didaerah damai. Indonesia negara damai dan ayat itu tidak berlaku,” jelasnya.
Apalagi di Indonesia, sebuah negara yang dibangun diatas kesepakatan dan perjanjian dari berbagai agama dan suku, Radikalisme dan Terorisme harus harus dilawan. “Indonesia merupakan Darussalam. Negara damai yang bukan dalam wilayah perang,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa Non muslim yang sudah membuat kesepakatan dengan muslim tidak boleh dimusuhi dan dibunuh. Siapa saja menurutnya membunuh non Muslim yang sudah sepakat hidup dalam perjanjian maka Ia tidak akan mencium baunya surga.
Oleh karenanya NU sebagai Ormas keagamaan mengedepankan prinsip ukhuwah (kebersamaan) yang Ia sebut sebagai Tri Ukhuwah yaitu Ukhuwah Wathaniyyah (Kebersamaan dalam bernegara), Ukhuwah Islamiyyah (Kebersamaan dalam Agama Islam) dan Ukhuwah Insaniyyah (Kebersamaan sesama manusia). (Muhammad
Faizin)