Rekreasi Sebagai Cara Mentadabburi Ke Agungan-Nya

Share :

Bandar Lampung: Tadabur alam adalah hal yang disukai hampir oleh semua orang. Tidak kenal tua ataupun muda, jika diajak tadabur alam ke suatu tempat wisata pasti membuat hati menjadi gembira, Sabtu, 18 Maret 2017.

Seperti yang dilakukan oleh Majelis Ta’lim Al-Adzkar, mengggelar tadabbur alam ke Pantai Sari Ringgung.

Agenda mingguan majelis ta’lim Al-Adzkar adalah kajian kitab kuning dibawah bimbingan Ahmad Sukandi, S.H.I., M.H.I., yang rutin dikaji di Musholla Nurul Huda Teluk Betung, Bandar Lampung.

Sekitar pukul 10.30 WIB, pengajian pun diusaikan karena thulab (para pencari ilmu) harus mempersiapkan segala sesuatunya untuk menuju ke tempat wisata. Nasi kotak tidak lupa di pesan, satu kardus aqua gelas pun dibeli sebagai bekal supaya tidak repot-repot mencari makan dan minum di pantai karena biasanya makanan di tempat wisata jauh lebih mahal dibanding di tempat makan biasa. Hal itu merupakan trik agar lebih hemat dan ekonomis.

Setelah persiapan dirasa cukup, rombongan anggota majelis ilmu yang berjumlah 15 orang pemuda dan pemudi ini berarak-arak dengan mengendarai sepeda motor menuju tempat wisata yang ada di Pesawaran, Lampung ini. Namun sayangnya Sukandi  tidak dapat ikut serta, dikarenakan ada satu dan lain hal yang tidak bisa ditinggalkan.

“Jadikanlah tadabbur alam sebagai cara kita untuk terus selalu mengingat-Nya. Coba nanti di pantai, lihatlah, disana ada pasir putih, ada pasir hitam, ada lautan, ada kemamang, ada batu karang, ada bebukitan, semua dapat hidup berdampingan dengan harmonis tanpa ada  perselisihan, tanpa ada rebutan wilayah kekuasaan. Tidak, mereka semua hidup, semua mendapat rizki sesuai dengan porsinya, semua hidup dengan mendapat rahmat dari Allah SWT. Jadikan semuanya sebagai perenungan/tadabbur kita akan ke Maha Agungan-Nya,” pesan ustadz Sukandi kepada thulab sebelum berangkat ke tempat wisata.

Meskipun berkali-kali diguyur oleh gerimis diperjalanan, thulab tetap melanjutkan perjalanan. Semakin lama gerimis semakin deras, akhirnya meraka memutuskan untuk beristirahat berteduh di Masjid sambil menunggu waktu sholat dzuhur. Usai sholat dzuhur, perjalanan pun di lanjutkan. Tak lebih dari 20 menit, tibalah mereka di Pantai Sari Ringgung yang terletak di Kabupaten Pesawaran untuk berekreasi dan bertadabbur.

Sejauh mata memandang, hanyalah biru air laut yang terampang. Semilir angin membelai wajah muda-mudi pencari ilmu yang tengah menikmati makan siang dibawah teduhnya rumah kayu di pinggir pantai. Tiba-tiba terfikir, kemanakah laut ini akan berujung?

Rekreasi yang tidak hanya sekedar bersenang-senang, namun lebih dari pada itu, menjadikan rekreasi sebagai cara untuk mentadabburi ayat-ayat kauniyah –Nya yang ada di alam semesta ini. Bahwa semua harus disyukuri, direnungi, dan agar kita tersadar bahwa diri kita ini amat kecil dan tidak ada apa-apanya. Subahanallah… Maha Suci Allah atas segala ciptaannya. (Dewi Yulianti)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *