MUI Lampung Online Komit Cegah Propaganda Radikal Terorisme di Dunia Maya

Share :

Pringsewu: Pengguna internet saat ini sangat besar di indonesia baik itu yang dapat membawa dampak positif maupun dampak negatif bagi masyarakat Indonesia pada umumnya. Menurut data yang diterbitkan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pemuda merupakan pengguna terbesar dari internet  di Indonesia yang hampir mencapai setengah dari pengguna internet di Indonesia.

Pada tahun 2016 angka pengguna internet telah mencapai 132,7 Juta dari 256,2 juta penduduk Indonesia. Kenaikan yang cukup signifikan dari 2014 yang hanya mencapai 88,1 juta naik sekitar 51,8 % dan menurut data jumlah pengguna Facebook di Indonesia mencapai 82 juta (Tahun 2015) dengan urutan ke – 4 (empat) di dunia.

Melihat kondisi ini, Perkembangan pengguna internet menjadi potensi sekaligus ancaman radikalisme dan terorisme di dunia maya, bahkan kebijakan pengelola media social seperti Facebook dan Twitter telah beberapa kali menutup akun-akun yang terkait dengan penyebaran paham radikal teroris medan ISIS.

Dari beberapa kejadian aksi terorisme di Indonesia ternyata dipicu adanya ajakan, penghasutan dan doktrinasi kelompok radikal terorisme dan ISIS di dunia maya. Dengan banyaknya situs konten propaganda radikal  terorisme yang berkembang saat ini berpengaruh terhadap mental dan ideologi masyarakat kita yang dapat menjadi ancaman serius bagi keamanan dunia global termasuk juga Indonesia.

Untuk itu perlu adanya counter dengan kontrapropaganda yang dilakukan oleh pengelola situs moderat, organisasi kepemudaan dan masyarakat agar dapat mengimbangi konten paham radikal dan ISIS yang dapat melakukan perubahan pola penyebaran pahamnya dari konvensional melalui rekrutmen dan baiat secara langsung tetapi saat ini baiat dan pelatihan bias dilakukan secara online.

Oleh karena itu, Badan Nasional PenanggulanganTerorisme (BNPT) bersinergi dengan penggiat dunia maya dalam hal ini pengelola media moderat, organisasi kepemudaan dan organisasi masyarakat untuk memproduksi konten positif dalam rangka mencegah penyebaran paham radikal terorisme dan ISIS di dunia maya melalui kegiatan workshop pencegahan propaganda radikal terorisme di dunia maya bersama media, OKP dan Ormas.

Pada kegiatan yang akan di gelar selama 3 hari mulai Rabu sampai dengan Jumat ( 22 – 24 Maret 2017), MUI Lampung Online (MLO) ikut berpartisipasi memadukan pemahaman dengan media-media moderat lainnya dengan mengirim Tim Redaksi yaitu Muhammad Faizin dan Akhmad Syarief Kurniawan.

Pada Kegiatan yang akan digelar di Hotel Millenium, Jakarta Pusat tersebut, BNPT menggandeng Media Nasional yang sudah memiliki reputasi tinggi dan memiliki komitmen teruji dalam memberikan konten perdamaian yaitu NU Online.

“Tujuan utamanya Kegiatan ini untuk menggalang media moderat, OKP dan Ormas untuk menyamakan persepsi terkait pencegahan paham radikal terorisme sekaligus memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang paham radikal terorisme,” Kata Faizin, Selasa (21/3/17).

Faizin menambahkan bahwa saat ini penting sekali membangun daya tangkal masyarakat melalui media moderat terhadap propaganda radikal terorisme dan melindungi generasi muda dari konten propaganda radikal terorisme.

“Selain itu sudah saatnya kita menggelorakan kembali prinsip Bela Negara, setia dan cinta NKRI, implementasi ajaran agama yang damai, mencegah pengaruh radikalisme terhadap generasi muda, serta mencegah pengaruh ajaran terorisme,” pungkasnya. (Muhammad Jayus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *