Bandar Lampung: Kepala Subdit Kewaspadaan Deputi I BNPT Dr. Hj. Andi Lintang Dulung, MHI mengapresiasi panitia Dialog Pencegahan Teroris bagi Lembaga Dakwah Kampus yang telah diadakan FKPT Lampung dengan mengundang berbagai elemen dari berbagai unsur, yang dilaksanakan di Kampus Universitas Lampung, Rabu (8/3/2017)
Menurut Lintang, keberhasilan dalam mencegah terorisme ada beberapa indikasi, antara lain Pertama, Sinergitas komponen negara dengan keterlibatan semua pihak (polisi, tentara, tokoh masyarakat, tokoh adat, generasi muda, tokoh pendidikan, dan media massa). Kedua, Penguatan nilai-nilai lokal dan nilai-nilai budaya dalam mencegah radikal terorisme, dengan bertumpu pada keterlibatan tokoh masyarakat, tokoh adat, dan generasi bangsa.
Selanjutnya Andi Lintang mengatakan, “hasil dari Penelitian LIPI di beberapa perguruan tinggi umum yakni UGM, UI, IPB, UNAIR, dan UNDIP hasil penelitiannya menyebutkan ada peningkatan pemahaman fundamentalisme di kalangan kampus, melalui penyusupan organisasi kemahasiswaan tingkat kampus di perguruan tingi non keagamaan”. kata Pengurus PP Muslimat NU ini.
Ditambahkan survey LIPI pada tahun 2015, menyebutkan bahwa 4% masyarakat menyetujui kelompok ISIS yang kebanyakan berumur 19-25 tahun. Gelombang terorisme yang awalnya perekrutan al-Qaida yang berbasis baiat langsung. Gelombang kedua yakni ISIS, perekrutan sudah melalui internet, terstruktur dan massif. Sasaran mereka adalah pemuda-pemudi yang memiliki semangat yang besar.
Beberapa waktu lalu, pelaku terorisme bukan lagi laki-laki namun juga sudah mengarah kepada perempuan, dan beberapa dari mereka berumur produktif. Pemuda dan perempuan merupakan kelompok paling renta disusupi oleh gerakan radikal terorisme
Andi Lintang mengajak kepada semua elemen masyarakat untuk mengikuti pelibatan lembaga dakwah kampus, agar senantiasa meningkatkan ketahanan diri dan deteksi diri melalui kepedulian llingkungan, bahwa teroisme adalah gerakan berbahaya. Pelaku setiap saat ada dan mungkin ada di skeitar lingkungan. (Maskut Candranegara)