Bandar Lampung: Provinsi Lampung terus berbenak ke arah yang lebih baik. Salah satu yang dilakukan provinsi Lampung adalah penyelesaian embarkasi haji. Pemprov menginginkan provinsi Lampung memiliki embarkasi haji sendiri.
“Kami ingin Lampung memiliki embarkasi haji sendiri. Tidak perlu lagi ke Jakarta,” ujar Gubernur Lampung, M. Ridho Ficardo, saat berbincang dengan pengurus MUI Lampung (Dr. KH. Khairuddin Tahmid, M.H., Drs. KH. Basyaruddin Maisir AM, Suryani M Nur, S.Sos., M.M., Drs. KH. Dimyati Amin, dr. H. Heri Sensustadi, H. Narso, M.Si., H. Muhammad Supriyadi, S.Pd., dan Abdul Qodir Zaelani, M.A.) di rumah dinas gubernur pada Jumat malam (17/2/2017)
Gubernur menceritakan langkah yang diambil Pemprov agar Lampung memiliki embarkasi haji sendiri. “Kami mencari apa yang perlu dilakukan agar Lampung memiliki embarkasi haji sendiri. Setelah diteliti, Lampung harus memiliki bandara internasional. Alhamdulillah sekarang sudah jadi, tinggal peresmiannya. Walaupun awalnya, ketika berubah menjadi bandar internasional, mencari maskapai yang siap membuka jalur internasional, dan sekarang sudah ada maskapai yang siap membuka jalur internasional,” ungkap gubernur.
“Kedua, perbaikan infrastruktur, salah satunya asrama haji harus direnovasi dan diperbaiki. Anggaran untuk perbaikan asrama haji sudah disiapkan anggarannya sebanyak 25 milyar,” tambah M. Ridho Ficardo.
M. Ridho Ficardo sebagai gubernur juga menyadari, dalam waktu sepuluh tahun lagi, bandara internasional Raden Intan II tidak akan mencukupi lagi. “Kami menyadari, 10 tahun lagi bandara internasional kita tidak dapat menampung lagi. Maka perlu dicari lahan pengembangan bandara,” ujarnya.
“Asas kemanfaatan untuk masyarakat yang sedang dikejar, termasuk ingin membuka lahan untuk kawasan industri, agar terbuka lebar lapangan kerja untuk masyarakat,” tegas gubernur Lampung. (Abdul Qodir Zaelani)