Pilihan Kemanusiaan Kita

Share :

Tahun 2016 sudah berlalu, berbagai peristiwa banyak yang terjadi baik dalam maupun luar negeri, baik itu peristiwa politik tanah air, bencana Aceh, atau mengatasnamakan agama hingga merenggut nyawa manusia seperti di Ronghiya. Sesungguhnya peristiwa itu mengusik sisi kemanusiaan kita, sampai sejauh mana sudah kita sebagai manusia bermanfaat bagi makhluk lain?

Sebagaimana hadits yang sering kali kita dengar bahkan tak jarang kita lakukan baik dalam ritual keagamaan atau pun aktifitas kita sebagai makhluk sosial yang senantiasa beradaptasi denganmakhluk hidup lainnya, yaitu “Sebaik-baik manusia adalah yang palingbermanfaat bagi orang lain”.

Sebagai manusia yang hidup dalam bermasyarakat tentu kita selalu bersinggungan dengan orang lain. Menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain merupakan perkara yang sangat dianjurkan oleh agama.

Rasullullah menganjurkan umat islam selalau berbuat baik terhadap orang lain dan mahluk yang lain. Hal ini menjadi indikator bagaimana sisi kemanusiaan kita sesungguhnya. Eksistensi manusia sebenarnya ditentukan oleh kemanfataannya pada yang lain. Sebab, setiap perbuatan maka akan kembali kepada orang yang berbuat.

Seperti halnya kita memberi manfaat kepada orang lain, maka manfaatnya akan kembali untuk kebaikan diri kita sendiri dan juga sebaliknya. Allah Swt berfirman: “Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri” Q.S. Al-Isra:7.

Dalam hal memberi manfaat tidak melulu soal materi, ada beberapa hal yang penulis akan ulas pertama Ilmu, Manusia bisa memberikan kemanfaatan kepada orang lain dengan ilmu yang dimilikinya baik itu ilmu agama maupun ilmu umum. Seseorang yang memiliki Ilmu kemudian diajarkannya kepada orang lain dan membawa manfaat dengan miliki life skill maka menjadi amal jariyah yang tak akan putus sampai ajal menjemput. Sebagaimana hadits berikut “Jika seseorang meninggal maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal; shadaqah jariyah,ilmu yang manfaat, dan anak shalih yang mendoakan orang tuanya”. HR. Muslim

Kedua, Materi, manusia juga bisa memberikanmanfaat kepada sesamanya dengan harta atau kekayaan yang dimiliki. Secara umummengeluarkan harta di jalan Allah itu disebut infaq. Infaq yang wajib adalah zakat. Dan yang sunnah biasa disebut shodaqah. Memberikan kemanfaatan harta juga bisa dengan pemberian hadiah kepada orang lain. Tentu nilai kemanfaatannya lebih besar adalah yang pemberian kepada orang yang paling membutuhkan.

Ketiga, keterampilan, selanjutnya ialah keterampilan atau tenaga. Manusia bisa memberikan kemanfaatan kepada orang lain dengan keterampilan yang ia miliki. Sehingga dapat memberikan hasil terbaik atas pekerjaan yang dilaksanakan untuk kemaslahatan orang banyak, semisal pembangunan masjid, jalan, dll.

Oleh karena itu, disinilah kita perlu lebih ekstra dalam menumbuhkan kepekaan sosial yang terjadi di sekitar kita sehingga kita dapat menebar kebaikan bagi makhluk hidup yang lain. Guna menjadi sebaik-baik manusia dengan menebar manfaat bukan kebencian.

Mengawali tahun 2017 ini tantangan setiap pribadi manusia akan menjadi lebih baik, manusia biasa saja, atau bahkan tetap menjadi manusia yang senang menebarkebencian bagi makhluk hidup lainnya itu, kita yang menentukan pada akhirnya.Wallahu A’lam

Penulis Kahfi / Penggiat Sosial Bandar Lampung
Editor

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *