Kalianda: Bupati Lampung Selatan (Lamsel) Dr. H. Zainudin Hasan, S.H, M. H mengungkapkan dalam sambutannya ketika membuka Musyawarah Daerah (Musda) VI LDII Lampung Selatan bahwa apa yang dilakukan LDII pada Kamis (22/12) adalah perwujudan demokrasi yang hakiki, Kamis (22/12/2016)
“Kita ini orang islam, demokrasi bukanlah hal yang baru. Musyawarah mufakat yang dilakukan dalam Musda kali ini adalah perwujudan demokrasi yang sebenarnya. Maka saya harapkan LDII dapat menjadi teladan, bahwa jabatan itu adalah amanah. Kalau kita tidak mampu, maka celaka dunia akhirat. Kalau niatnya untuk gagah-gagahan, ini salah alamat,” ujar Zainudin.
Sesuai dengan apa yang diucapkan oleh Zainudin, Drs. Sugiono terpilih melalui musyawarah mufakat dari tiga kandidat yang diajukan oleh tiga wilayah.
Wilayah timur yang terdiri atas PC LDII Bakauheni, Penengahan, Ketapang, Kalianda, Sragi, Palas, dan Way Panji, dan Sidomulyo mengajukan Drs. Sugiono.
Wilayah Tengah yang terdiri atas PC LDII Katibung, Way Sulan, Merbau Mataram, dan Tanjungsari mengajukan Mahmud SP, dan Wilayah Barat yang terdiri dari PC LDII Natar, Tanjung Bintang dan Jati Agung mengajukan H. Sutisna, S.PKP.
Ketiga kandidat tersebut bermusyawarah mufakat, akhirnya memutuskan Drs. Sugiono menjadi Ketua DPD LDII Kabupaten Lampung Selatan periode 2017-2022 menggantikan Kusno Raharjo, SH.
Berbicara memuliakan orang tua, bertepatan dengan jatuhnya Hari Ibu pada 22 Desember yang bersamaan dengan Musda, Zainudin mengapresiasi apa yang dilakukan LDII.
“Maka saya lihat juga tadi gerakan menghormati guru. Sebenarnya guru tidak minta dihormati, kalau guru punya jiwa ikhlas mencerdaskan masyarakat, tidak usah minta di hormati, pasti dihormati. Jadi orang hormat karena perbuatan kita,” ungkap Zainudin.
Zainudin pula tak lupa mengapresiasi jargon 3K LDII yang diungkapkan oleh Ketua DPW LDII Provinsi Lampung dr. Aditya, M.Biomed yaitu, Karya, Kontribusi, dan Komunikasi.
“Jargonnya LDII sangat bagus, kerja, komunikasi dan kontribusi. Kalau saya ibaratkan dalam bahasa agama, 3K ini cukup 1D. yiatu dakwah, dakwah dan dakwah. Jadi Bupati ini kerjaannya dakwah, dakwah itu bekerja, dakwah itu berkomunikasi dan dakwah itu adalah bentuk kontribusi yang konkret. Berkontribusi bagaimana mengisi masjid yang kosong, memperbaiki akhlak, menciptakan silaturahim seperti ini. Maka dakwah adalah isi dari seluruh kegiatan, maka kata kuncinya adalah d, d, dan d,” lanjut Zainudin.
Sesuai dengan karakter LDII sebagai organisasi dakwah, Zainudin pula berharap LDII dapat menjadi ujung tombak kegiatan gemar baca Alquran. “Ciri mengamalkan islam adalah membaca. Usia pendidikan di Lampung Selatan hanya 7,2 tahun. Lantas bagaimana agar anak mau sekolah?. Wajibkan anak-anak khatam Alquran. Insya Allah gampang yang lainnya. Maka dalam acara silaturahim dan Musda ini saya minta LDII menjadi ujung tombak menggagas gemar baca Alquran se-antero Lampung Selatan,” ujar Zainudin bersemangat.
Ketua DPD LDII Kabupaten Lampung Selatan periode 2011-2016 Kusno Raharjo, SH mengungkapkan Musda VI LDII ini memiliki beberapa agenda. “Dilaksankan pertanggung jawaban pengurus periode 2011-2016. Menyusun program lima tahun kedepan, memilih pengurus masa bakti 2017-2022 dan menyusun formatur. Menetapkan rekomendasi LDII untuk pemerintah daerah,” ucap Kusno.
Dalam Musda ini, Ketua DPW LDII Provinsi Lampung dr. Aditya, M.Biomed mengungkapkan rasa terimakasihnya atas penghormatan Bupati bagi LDII untuk melasanakan silaturahim dan Musda di Aula Sebuku, Lamban Rakyat, Rumah Dinas Bupati Lamsel.
“Selama saya membuka acara Musda, baru kali ini kami diberian kehormatan melaksanakan Musda di Rumah Dinas Bupati,” ujar Aditya.
Aditya pun memaparkan beberapa tiga gerakan hasil Munas LDII pada November lalu. “Saat Munas kami dititipkan oleh Ketua Umum Prof Abdullah Syam mengenai tiga gerakan LDII. Gerakan ayo menghormati guru, gerakan beretika dalam media sosial dan peluncuran pikub.co.id, sebuah portal jual beli syariah,” ucap Aditya.
Musda yang dihadiri sekitar 300 peserta perwakilan pengurus DPD dan PC LDII se-Lamsel ini turut dihadiri pula oleh jajaran Forkopimda Lamsel, anggota DPRD, MUI Lamsel, Polres, Kodim, Kemenag Lamsel, dan Kajari (Frediansyah Firdaus)