Lampung Selatan: Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Provinsi Lampung gelar acara Pelatihan Dua Bidang yaitu Bidang KDI Pelatihan Da’i Pelajar Muhammadiyah III, dan Bidang PIP Pelatihan Jurnalistik, diikuti oleh ratusan pelajar Muhammadiyah se Lampung. Kegiatan yang diselenggarakan dari tanggal (22-25/12/2016) di Natar Lampung Selatan tersebut dibuka secara resmi oleh Drs. Mansyur Hidayat, M.Ag. (mewakili Ketua Umum PW Muhammadiyah Provinsi Lampung) dan dihadiri oleh Suryani M Nur (mewakili Ketua Umum MUI Provinsi Lampung).
Ketua Pelaksana Kegiatan M. Amin Fauzi dan Ketua Umum PW IPM Lampung Teo Rendra Arifin dalam sambutannya mengharapkan agar moment ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para peserta dalam menimba ilmu dan pengalaman dibidang dakwah dan jurnalistik. Drs. Mansyur Hidayat, M.Ag. dalam sambutan pembukaannya mengapresiasi PW IPM Lampung yang menggagas kegiatan positif dimasa libur sekolah ini dan berharap peserta dapat mengikutinya dengan serius.
Suryani M Nur dalam sambutan dan penyampaian materi diskusi mengharapkan setelah mengikuti pelatihan ini pelajar mampu untuk menulis berita dengan kaidah yang diterapkan seperti memiliki news value, mempunyai unsur 5W (what, where, when, who, why) + 1H (how), berdasarkan data serta fakta, bersifat aktual, disertai interview.
“Semoga para peserta pelatihan menjadi kader-kader jurnalis dakwah yang handal dan berkarakter” ujar Suryani yang juga Ketua MUI Kota Bandar Lampung.
Peserta sangat antusias mengajukan beberapa pertanyaan terkait dakwah dan jurnalistik kontemporer serta isu-isu kekinian.
Lebih lanjut Suryani mengatakan bahwa perlunya improvisasi potensi pelajar dalam bidang jurnalistik. “Saat ini kondisi media massa umat Islam di Indonesia khususnya saat ini masih lemah dibandingkan dengan media massa non-Islam, media Islam sangat jauh ketinggalan secara kualitas, salah satu penyebabnya adalah karena ghirah perjuangan dakwah umat Islam masih kurang dan minim, kita akui umat Islam memang menang dalam kuantitas, namun dalam kualitas masih jauh ketinggalan dengan lainnya,” ujarnya. (Rudi Santoso )