Fenomena Copy Paste dan Bagikan Berita Hoax Sudah Memprihatinkan

Share :

Pringsewu: Dengan semakin canggihnya perkembangan teknologi saat ini khususnya internet dengan dukungan peralatan canggih seperti Komputer dan gadget-gadget lainnya, berimplikasi kepada semakin mudahnya fenomena membagi dan meng “copy paste” artikel atau berita.

“Copy paste pada dasarnya boleh. Jika yang kita copy pasti berisi sebuah kebenaran. Tapi kalau yang kita copy paste sesuatu yang belum jelas kebenaranya bahkan sesuatu hal yang salah maka kita juga sudah melakukan kesalahan,” Demikian dikatakan Ketua Bahtsul Masail PWNU Lampung KH. Munawir.

Untuk itu Gus Nawir, begitu Ia biasa dipanggil menyarankan agar sebelum membagikan berita atau apapun dimedia sosial untuk mencermatinya terlebih dahulu. Ia juga mengingatkan agar mempertimbangkan efek yang dapat terjadi dari tulisan yang kita bagi dan sebarkan.

Terlebih mengenai permasalahan yang terkait dengan Agama, Kiai muda yang juga Ketua Komisi Fatwa MUI Provinsi Lampung ini menekankan prinsip kehati-hatian. “Berhati hati ketika kita copas pada group media sosial tentang masalah khilafiyah atau dari sumber islam aliran keras. Ini akan bisa menyebabkan silang pendapat dan terkadang perpecahan,” katanya.

Sementara jika yang dicopy merupakan ayat Al Quran, hadits atau qoul ulama haruslah diteliti terlebih dahulu pada sumber yang asli atau kitab induknya, apakah ada kalimat yang hilang atau tidak. “Jika ada kalimat yang hilang pada sumber beritanya maka akan berakibat pada sebuah pemahaman yang salah,” katanya.

Yang juga penting menurutnya adalah mengetahui dan mempelajari siapa yang menulis berita serta menelaah motif apa yang dibawanya. “Saat ini kondisi yang sudah sangat memprihatinkan karena semua orang dari semua kalangan bisa menulis dan membagi konten media sosial yang terkadang tidak memperhatikan kebenaran dari yang di tulisnya,” ujarnya. (Muhammad Faizin).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *