Media Sosial Cerminan Kehidupan Nyata

Share :

fb_img_1480595123853

Pringsewu: Ketua Komisi Fatwa MUI Provinsi Lampung KH Munawir mengatakan bahwa saat ini banyak sekali berita tidak benar atau Hoax yang dibuat oleh kelompok tertentu untuk menjatuhkan orang atau kelompok lain. Oleh karenanya Ia menghimbau ummat Islam untuk jangan gampang membagikan berita hoax dan lebih hati-hati dalam mencerna sebuah berita.

“Saat ini sangat gampangnya orang membagikan berita yang terkadang belum jelas kebenarannya. Selama menguntungkan kelompoknya sendiri maka dengan gencarnya mereka membagikannya dan sering juga ditambah-tambah kalimat-kalimat profokatif,” katanya Kamis (1/12).

Gus Nawir begitu Ia biasa dipanggil menambahkan bahwa kemudahan yang hadir dari keberadaan dunia maya khususnya media sosial, membuat orang gampang sekali menyerang orang lain.

“Apalagi sekarang ini gampang dan banyak sekali ditemukan akun-akun palsu yang memang dibuat orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk menjatuhkan orang lain. Ini tentu sangat memprihatinkan,” kata Kiai muda yang juga merupakan Ketua Bahtsul Masail PWNU Provinsi Lampung.

Undang-undang IT yang mengatur hal ini seakan-akan mandul ketika berada di realita aktifitas dunia maya. Akun-akun palsu masih saja sering menebar kebencian dengan harapan orang lain juga akan berfikiran sama sehingga akan ikut golongannya.

Jika hal ini terus terjadi dan tidak ada langkah untuk mengingatkan masyarakat khususnya orang Islam, kedepan bisa saja terjadi orang tidak akan lagi memiliki sopan santun dan etika dalam pergaulan nyata ditengah masyarakat.

“Sifat kasar dalam membuat status atau komentar didunia maya bisa saja akan terjadi didunia nyata. Kalau bukan terjadi sekarang, bisa jadi para generasi selanjutnya yang akan melakukannya. Apa yang dilakukan didunia maya adalah cerminan dalam kehidupan nyata,” katanya.

Sehingga sudah saatnya, kajian dari aspek agama memberikan peringatan kepada ummat Islam untuk berhati-hati dalam bertindak didunia maya khususnya media sosial. “Kalau sudah tidak lagi mematuhi aturan dan norma agama, bisa jadi mata hatinya sudah tertutup untuk menerima kebaikan,” pungkasnya. (Muhammad Faizin).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *