Pringsewu; Ibadah haji merupakan ibadah yang membutuhkan perbekalan dan kesabaran lebih dari ibadah-ibadah lainnya. “Banyak ujian akan dihadapi oleh jamaah yang akan melaksanakan rukun Islam yang kelima ini, mulai dari proses pendaftaran, pelaksanaannya sampai dengan kembali ke tanah air,” kata KH. Tamrin Mahera Pengasuh Pondok Pesantren Al Mu’awanah Fajaresuk Pringsewu.
Pembimbing Haji KBIH Baitut Tamwil Pringsewu ini mengharapkan bahwa hal ini hendaknya tidak mengurangi niatan dan cita-cita dalam melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci.
“Jangan khawatir jika harus menunggu antrian, dana harus dititipkan di Bank untuk waktu lama dan susahnya pengurusan dokumentasi karena melakukan ibadah itu akan mendatangkan rezeki,” lanjutnya saat menjadi pemateri Ngaji Ahad Pagi (Jihad Pagi) di Gedung PCNU Pringsewu, Ahad (11/9/2016).
Oleh karenanya, ia menegaskan bahwa sesulit apapun dalam melaksanakan ibadah, jika yang melakukan mengetahui manfaatnya, maka kesabaran akan muncul secara otomatis.
Dalam Jihad Pagi yang dimoderatori langsung oleh Mustasyar PCNU KH Sujadi ini, Kiai Tamrin begitu ia biasa dipanggil, juga menjelaskan dengan detail tentang proses perjalanan ibadah haji, khususnya untuk jamaah dari negara Indonesia.
“Ada tiga jenis haji yang bisa dilaksanakan yaitu Haji Tamatu, Haji Ifrod dan Haji Qiran. Tapi untuk sekarang Pemerintah Indonesia mengarahkan Jamaah untuk melaksanakan Haji Tamatu”, kata Kiai Tamrin yang juga Ketua Komisi Ukhuwah dan Hubungan Antar Ummat Beragama MUI Kabupaten Pringsewu ini.
Dalam Haji Tamatu terangnya, para jamaah haji Indonesia mengerjakan ibadah Umroh terlebih dahulu setelah itu baru melaksanakan ibadah haji. “Kalau Haji Ifrod, Jamaah melaksanakan Haji dulu baru melaksanakan Umroh. Dan kalau Haji Qiran Jamaah melakukan Ibadah Umroh dan Haji secara bersamaan,” jelasnya.
Sementara moderator KH. Sujadi yang juga Bupati Pringsewu ini menambahkan bahwa selain perjuangan yang berat dalam melakukan perjalanan haji, para jamaah juga akan menemui berbagai manfaat serta ilmu dalam ibadah tahunan ini. Hal ini telah disebutkan dan dijelaskan dalam Al Quran Surat Al Hajj ayat 28 sebagai penjelasan hikmah dan dasar dalam ibadah haji.
Diakhir acara, KH Sujadi memimpin doa melalui Surat Al Fatihah yang khusus diperuntukkan bagi Jamaah Haji di Tanah Suci Makkah. “Semoga 400 lebih Jamaah Kabupaten Pringsewu yang berhaji pada tahun ini diberikan kesehatan dan seluruhnya akan dapat kembali ke tanah air dengan selamat,” pungkasnya. (Muhammad Faizin)