Rapat Komisi Pembinaan Seni dan Budaya Islam: Siap Mengambil Peran Strategis

Share :

fsbi

Bandar Lampung: Komisi Pembinaan Seni dan Budaya Islam MUI Lampung menggelar rapat komisi di ruang pertemuan Fakultas Ushuluddin IAIN Raden Intan Lampung (17/8). Rapat dipimpin langsung oleh Ketua Komisi Dr. H. Arsyad Sobby Kesuma, Lc., M.Ag dan dihadiri oleh Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH Ketum MUI Lampung, Ust. Suryani M Nur, S.Sos., MM Ketua IV MUI Lampung, Anggota Komisi Rudy Irawan, M.Si., Dra. Hj. Fadilah Umar, M.Pd.I, Tajuddin Nur, S.Sos.I, H. Taufik Rahman, S.Ag., Ahmad Muhit Ridwan Aly dan Rudi Santoso Komisi Infokom.

Dalam kesempatan tersebut Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH diminta untuk menyampaikan pandangan umum terkait gerak langkah Komisi Pembinaan Seni dan Budaya Islam berdasarkan hasil Musda MUI Lampung yang harus di implementasikan dimasa khidmatnya. Ada 2 pendekatan yang dapat dijadikan patokan dalam merumuskan program Komisi Pembinaan Seni Budaya Islam. Pertama pendekatan teoritik atau akademik, dimana program yang dibuat diorientasikan bersifat konsepsional, paradigmatik, ilmiah seperti seminar, symposium, diskusi, lokakarya, penelitian dengan konten seputar seni dan budaya Islam yang diintegrasikan dengan budaya local, desain visibility pariwisata syari’ah, pengawasan terhadap seni budaya disiarkan public dan semacamnya. Kedua pendekatan praktis, aplikatif dan realistis Program ini berupa pelatihan, pembinaan dan pelaksanaan kegiatan terkait seni dan budaya Islam excellent.

Lebih jauh Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH menjelaskan “Pada dasarnya apa yang harus kita lakukan kedepan sudah ditentukan saat Musda MUI Lampung dan semua dapat dilihat secara Online di Media Online MUI Lampung (mui-lampung.or.id). Secara umum program Majelis Ulama Indonesia Provinsi Lampung dapat dibedakan kedalam tiga kategori:

1.Program Utama

Program umum merupakan program untuk jangka waktu lima tahun sebagai pedoman perumusan program tahunan dalam Rapat Kerja Daerah yang akan dilaksanakan oleh MUI Provinsi Lampung dan dapat dijadikan acuan bagi penetapan program MUI kabupaten/kota.

2.Program Prioritas (Unggulan)

Program Prioritas merupakan agenda khusus yang menjadi focus MUI dan menjiwai setiap program MUI selama lima tahun ke depan. Setiap program yang akan dilaksanakan oleh tiap-tiap komisi harus diselaraskan dengan tujuan utama program prioritas tersebut. Program prioritas dikaitkan dengan program komisi dan lembaga yang dijabarkan setiap tahun dalam Rakerda

3. Program Rintisan (Pilot Project)

Program Rintisan merupakan program yang ditentukan berdasarkan kepentingan yang harus dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu dalam satu periode, dimana pelaksanaannya dapat dilakukan dengan membentuk tim pelaksana oleh MUI Provinsi dan MUI Kabupaten/Kotaq secara lintas komisi dan lembaga/badan dan lintas jenjang kepengurusan.

Ketiga program MUI Provinsi Lampung tersebut, baik program umum, program prioritas (unggulan), maupun program rontisan (pilot project) harus memperhatikan tema besar Musyawarah Daerah, yakni : “Islam Wasathiyah untuk Indonesia dan dunia yang berkeadilan dan berkeadaban,” terangya Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH.

“Selain itu yang perlu kita ketahui bersama ialah, kepemimpinan MUI Lampung saat ini bersifat kolektif kolegial, ini berarti semua pengurus harus memiliki peran yang konkrit dalam merumuskan program unggulan disetiap komisi,” ujar Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH.

Sementara Ketua Komisi Dr. H. Arsyad Sobby Kesuma, Lc., M.Ag mengatakan “Menyimak apa yang disampaikan Ketum MUI Lampung saya berharap komisi ini bisa mengambil peran yang strategis sesuai dengan arah kerja komisi sesuai hasil Musda MUI Lampung. Selain itu apa yang menjadi potensi komisi pembinaan seni dan budaya Islam, kita segera mengambil langkah-langkah kedepan.”

“Ini adalah pertemuan perdana, kedepan kita akan jadwalkan untuk pertemuan rutin,” kata Dr. H. Arsyad Sobby Kesuma, Lc., M.Ag yang juga Dekan FU IAIN Raden Intan Lampung.

Dalam rapat komisi tersebut seluruh anggota komisi yang hadir menyampaikan ide-ide cemerlang terkait pembinaan seni dan budaya Islam.

fsbi 1Diakhir pengunjung rapat Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH mengapresiasi rapat komisi pembinaan seni dan budaya Islam cukup progresif, karena banyak ide-ide brilian yang mengalir dari anggota komisi dan mendapat respon positif. (Rudi Santoso)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *