Lampung Selatan: “Sistem pembelajaran yang diterapkan oleh Pondok Pesantren sudah terbukti dan teruji outputnya sehingga sekarang metode tersebut banyak diadopsi oleh lembaga pendidikan lain meskipun hanya merubah istilahnya saja. Akhir-akhir ini full day school kembali memancing perdebatan sejumlah kalangan. Perdebatan tersebut dipicu setelah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menggagas pendidikan dasar yakni SD dan SMP, baik negeri maupun swasta menggunakan sistem full day school,” kata Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH Ketua Umum MUI Lampung dalam acara Pengajian Rutin Wali Santri Pondok Pesantren Roudhotussolihin Lamsel dan Walimatus Safar Ki. RM Soleh Bajuri, MH, Minggu,(14/8).
“Mulanya Pesantren adalah sebuah pendidikan tradisional yang para siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan kiai serta mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. Santri tersebut berada dalam lingkungan yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan keagamaan lainnya,” kata Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH yang pernah menjabat Ketua PWNU Lampung.
“di Indonesia sistem pendidikan model pondok pesantren lebih paripurna dibandingkan dengan sekolah pada umumnya, model pembelajaran ini masih tetap bertahan dan terus berkembang di Indonesia. Saya sangat paham bagaimana kehidupan di pondok pesantren hampir tak ada waktu terbuang percuma karena aktifitas belajarnya dimulai dari waktu subuh hingga terlelap tidur malam hari. Itulah potret pendidikan islam tradisional pesantren yang dinilai berhasil dan diadopsi. Hingga sampai saat ini tak ada pihak yang mengatakan sistem pendidikan islam tradisional pesantren tidak efektif untuk pembelajaran santrinya,” tegas Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH yang juga Wakil Dekan 1 Fakultas Syari’ah dan Hukum IAIN Raden Intan Lampung.
“Keberhasilan pembentukan karakter dan perbaikan akhlak umat melalui Pondok Pesantren harus kita dukung penuh untuk menghasilkan generasi rabbani yang berkarakter dan berakhlak mulia” ujar Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH dihadapan ribuan wali santri. (Rudi Santoso)
