Dr. Alamsyah, M. Ag: “Bedah Buku Kumpulan Khotbah Bisnis dan Keuangan Syariah mencerminkan perekonomian Islam dahulu sangatlah jaya”

Share :

Bandar Lampung: OJK Provinsi Lampung bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung selenggarakan kegiatan Bedah Buku “Kumpulan Kotbah Bisnis dan Keuangan Syariah” pada Selasa, (12/12). Kegiatan yang bertujuan untuk memasyarakatkan dan memberikan edukasi tentang bisnis dan keuangan syariah ini bertempat di GSG Fakultas Syari’ah UIN Raden Intan Lampung.

Dr. Alamsyah M. Ag sebagai Keynote Speaker dalam acara Bedah Buku ini menjelaskan bagaimana dulunya perekonomian Islam sangatlah jaya.

“Para tokoh-tokoh Islam dahulu amatlah kaya dan sejahtera. Kota Baghdad dalam sejarah adalah kota metropolitan yang paling makmur di seluruh dunia dan jumlah penduduknya paling besar sementara Eropa tidak sama sekali namun sekarang, keadaan berbalik,” Ungkapnya.

Beliau melanjutkan, maka dari itu pentingnya penguatan ekonomi serta mencari kesejahteraan. Bagaimana mau melawan Israel, perekonomian saja dipegang non muslim New York. Banyak di Timur Tengah minyak melimpah tapi uangnya habis untuk membunuhi saudara-saudara sendiri, Saudi perang dengan Yaman, Irak perang dengan kelompoknya sendiri, Suriah berperang dengan isis, jadi habis tenaga, pikiran dan dana untuk menghabisi saudara sendiri.

Dekan Fakultas Syari’ah tersebut juga menyarankan agar para penceramah/da’iyah tidak hanya terfokus pada aspek ibadah saja namun juga perlu aspek ekonomi. Penceramah banyak yang mengisi dalam aspek ibadah, padahal aspek ekonomi pun tak kalah pentingnya. Jangan sampai Lembaga Keuangan Syari’ah saham-sahamnya dipegang oleh non muslim atau misalnya nasabah-nasabahnya yang memiliki simpanan besar dari non muslim karena ekonomi syariah terbuka kepada siapa saja dan tidak ada larangan. Permasalahan majelis ta’lim bukan hanya masalah solat, puasa dan lainnya yang mereka perlukan dirumah itu makan, minum, sekolah, dan lain sebagainya maka dari itu dakwahnya atau ceramahnya ekonomi syari’ah karena ini penting sekali.

“Pegang ekonomi untuk dunia dan pegang amal ibadah untuk akhirat dan dua2nya tidak bisa dipisahkan dengan harta kita bisa bershodaqoh, menyantuni anak yatim dan melakukan ibadah lainnya untuk kesejahteraan hidup kita di dunia maupun akhirat,” pungkasnya. (Siti Zubaidah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *