Bandar Lampung: “Satu kepecayaan dari Kemenag AICIS ke 16 dilaksanakan di Lampung, ini AICIS pertama yang dipercayakan untuk dilaksanakan di kampus biasanya di hotel-hotel karena apa, ini sebagai bentuk pengakuan dari Kemenag bahwa IAIN Raden Intan Lampung dengan tata kelola, lingkungan, kampus yang bersih, asri, Kemenag percaya bahwa IAIN Raden Intan Lampung itu bisa. Alhamdulillah hari ini kita menjadi saksi bersama bahwa acara ini berjalan baik, lancar, bahkan Plenary Session seperti ini penuh artinya dan ada kepuasan tersendiri. ”. Ungkap Rektor IAIN Raden Intan Lampung saat Plenary Session terakhir sebelum AICIS di GSG IAIN Raden Intan resmi ditutup. (Rabu, 3 November 2016)
Prof. Dr. H. Moh Mukri, M.Ag melanjutkan, mengenai masalah penyelenggaraan, segenap panitia sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Berkoordinasi dengan Pemda, kepolisian, hotel dan seluruh elemen pendukung. Ini kerja besar yang belum tentu terjadi lagi dalam rentan waktu 10 tahun ke depan, AICIS bergerak terus kemana-mana karena di Indonesia ada 56 PTKIN. “Ini merupakan tantangan tersendiri yang menarik, AICIS pertama kali diselenggarakan di kampus dan Alhamdulillah saya senang perhelatan akbar ini terlaksana dengan baik.” Lanjutnya.
Ekspose media yang publikasinya cukup signifikan memberitakan AICIS, memiliki andil yang besar dan seiringan dengan tujuan AICIS sendiri untuk mengekspose Islam lokal, Islam Indonesia ke khalayak luas. Hari ini dunia menilai bahwa Islam Indonesia bisa bergandengan, bisa seiring dengan demokrasi, dengan modernisasi juga sangat toleran, berbeda dengan Islam yang ada di belahan bumi yang lain.
“Kita harus formulasikan seperti apa dan apapun namanya sehingga dunia bisa melihat Islam di Indonesia bisa toleran dengan budaya lokal. Peran media sangat penting dalam masalah ini. Semakin banyak orang membacanya semakin banyak orang yang tau semakin dunia mengenal dan mengagumi Indonesia. Ini merupakan suatu yang mahal, merupakan suatu kontribusi untuk kemajuan berbangsa dan bernegara bukan hanya di Indonesia tetapi juga skala dunia.” Tukas Prof Mukri.
Indonesia sedang ditonton oleh dunia karena di Timur Tengah seperti apa yang telah disampaikan oleh Prof. Azumardi Azra tidak ada negara yang mayoritas penduduknya muslim di Timur Tengah kecuali Indonesia yang masih mempertahankan demokrasi. Digelarnya AICIS diharapkan ada sumbangsih yang bisa menjadikan Islam Indonesia sebagai role model. UIN, IAIN, STAIN dan Perguruan Tinggi Keagamaan lainnya di Indonesia harus maju dan berkembang agar bisa mengkominikasikan Islam Indonesia ke dunia.
“Meskipun belum diresmikan jadi UIN kita harus maksimal mewujudkan tatanan kampus yang baik, kampus yang berkeadaban, kampus yang menjunjung tinggi moralitas dan akhlak baik. Kita bergerak maju. IAIN Raden Intan Lampung harus bisa berkontribusi dalam menjadikan Indonesia sebagai role model, contoh dunia yang dapat menunjukkan Islam bisa damai dengan demokrasi.” Jawab Rektor IAIN menanggapi pernyataan diselenggarakannya AICIS menjadi momen yang sekaligus Peresmian kampus IAIN Raden Intan menjadi UIN Raden Intan Lampung. (Nur Fatmawati Anwar)