Opini: Menyongsong Hari Santri, Isi Konten Berarti

Opini: Menyongsong Hari Santri, Isi Konten Berarti

Share :

Menyongsong Hari Santri, Isi Konten Berarti
Dr. Agus Hermanto, MHI
Komisi Penelitian MUI Lampung

Egosentris seseorang kerap kali membuat sebuah pandangan dan cara berpikir yang tidak objektif, sehingga kerap kali membuat diri seseorang berasumsi pada sesuatu yang benar dalam anggapannya, meskipun kerap kali pandangan tersebut dirasa tidak benar secara norma agama. Egosentris kerap kali menjadikan seseorang terjebak pada suatu pandangan semu, karena seseorang kemudian mudah mengabaikan sebuah informasi yang ada di luar informasi yang dia yakini benar, bahkan kerap kali terjebak pada suatu pandangan yang sempit hingga merasa bahwa pandangannya adalah perspektif yang paling benar dan yang lain salah.

Dalam konteks digital, kerap kali kita melihat seliweran informasi yang datang dan berlalu, dan dari banyaknya informasi tersebut, seyogyanya kita mampu memilah dan memilih pada kebenaran informasi yang bermanfaat dan sebaliknya, sehingga kita tidak terjebak pada suatu pandangan yang akan menjebak kita pada suatu informasi yang ditanggap berdasarkan egosentris yang kita miliki.

Pada realitanya, santri di era digital ini juga termasuk generasi yang terlibat pada dunia yang serba digital yang dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Sehingga, seyogyanya seorang santri mampu memilah dan memilih sebuah informasi dengan cara ishlah, yaitu mencari kebenaran pada informasi tersebut lalu menyebar luaskan, sehingga informasi yang kita dapatkan akan bermanfaat pada diri kita dan juga akan bermanfaat bagi orang lain, begitulah sebuah akhlak mulia yang diajarkan baginda Rasulullah, (خير الناس أحسنهم خلقا و أنفعهم للناس) sebaik-baiknya manusia adalah yang paling baik akhlaknya dan paling beanfaat bagi orang lain. Menyongsong hari santri 22 Oktober 2024, mari kita ramaikan konten-konten yang bermanfaat yang bisa mengajak orang lain pada suatu hal yang positif dan bernilai kemaslahatan. Dengan kemajuan teknologi terutama digital, mari kita sebarkan konten-konten bermakna dan bernilai kemaslahatan bagi orang banyak. Dakwah digital merupakan salah satu metode untuk mengisi muatan-muatan pemikiran ilmiah yang logis dan islami.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *