Manajemen Diri Di Tengah Pandemi Covid-19
Oleh : Harto Wibowo, SE, MM
Kabag TU Fakultas Syari’ah UIN Raden Intan Lampung
Silih bergantinya waktu siang dan malam menandakan bahwa kehidupan inipun masih terus berjalan seiring dengan silih bergantinya umur di kehidupan manusia, sadar atau tidak sadar kita semua akan menuju di kehidupan abadi (akherat) dengan segala persolan yang di bawa oleh individu masing-masing, apakah perbuatan baik (amal) yang kita lakukan atau segala pelanggaran (dosa) yang kita perbuat dengan segala konsekuensinya.
Maka Apakah kamu mengira, bahwa Sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami? (QS; Al Mu’minuun {23} : 115)
Kesadaran penuh seyogyanya disadari oleh setiap individu, bahwa kehidupan ini perlu penangan yang serius dalam artian manajemen diri menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada setiap individu kita masing-masing karena kita semua tanpa kecuali akan dimintakan pertanggung jawaban semua yang telah kita lakukan waktu hidup didunia, sebagaimana Firman Allah SWT ;
Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)? (QS; 75 : 36)
Imam masjid Al Haram asy-yaikhsu’ud asy-syuraim dalam sebuah khutbah jum’at beliau berkata “Adakah dari yang tidak melihat perubahan dalam kehidupan setelah masuknya whatsapp, facebook, instragram dan yang lainya dalam kehidupannya?”
Keterbuaian kita dalam hal teknologi informasi (TI) seperti yang di sampaikan oleh Imam Masjid Al haram Asy-yaikhsu’ud asy-syuraim nampaknya terbukti bahwa perubahan pola kehidupan telah terjadi, karena IT mengusai seluruh sendi kehidupan, membuat kita semua tersadar bahwa sosmed dan lain sebagai telah ikut juga merubah pola pikir sekaligus tatanan kehidupan pada setiap individu, semua bisa serba cepat dan informasi secara online pun semakin cepat kita terima, sehingga diperlukan sikap mawas diri dengan langkah-langkah kongkrit seperti setiap kita (individu) bisa mengelola (memanajemen diri) agar bisa memfilter segala informasi yang masuk, tentunya hal ini tidaklah gampang bagi anak-anak remaja apalagi anak-anak kecil, sebagai contoh semenjak internet telah merasuk keruma-rumah kenyataan yang ada sekarang anak-anak remaja dan anak-anak kecil sebahagian dari mereka telah membentuk karekter (prilaku) anak, bisa kita lihat pada kenyataan dirumah kita masing-masing, betapa antara orang tua dan anak terkadang tidak lagi komunikatif tapi justru kita telah asik dengan dunianya masing-masing, sangat miris melihat kenyataan ini semakin egois kah kita? Gejala hodonisme tersebut telah merasuk kerelung sendi kehidupan pada setiap individu, ini diperlukan langkah-langkah kongkrit bagi kita semua khususnya para orang tua untuk mengambil inisiatif mengontrol anak-anak remajanya pada setiap individu.
Korelasinya antara kemajuan teknologi informasi yang telah merubah tatanan hidup manusia dengan momentum covid 19 sangatlah terkait, sehingganya persoalan apakah manajemen diri di tengah pandemi covid 19 merupakan momentum yang efektif untuk mengatur tatanan hidup manusia? jawabanya sangat tergantung sejauh mana setiap individu mampu mengolahnya karena semua kita diberi waktu yang sama untuk menjalankan rutinitas kehidupan ini, terlebih dengan intruksi Pemerintah melalui (Kemenkes) protokol kesehatan salah satunya menghimbau dirumah saja adalah momentum tepat untuk kita sama-sama berbenah diri (muhasabah). Kembali Allah SWT mengingatkan kepada umatnya ;
Dan Tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. dan Sesungguhnya akhirat Itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. (QS; Al-Ankabut (29) : 64)
“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya. (QS; Al-Kahfi (18) : 7)
Kehidupan dengan keteraturan adalah bagian syariat Islam, karena Islam mengajarkan kepada seluruhnya umat untuk senantiasa menggunkan waktu seefektif mungkin, seperti Rasulullah SAW, bersabda dalam sebuah hadits yang diriwatkan Imam Thabrani, “Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang jika melakukan sesuatu pekerjaan, dilakukan secara Itqan (tepat, terarah, jelas dan tuntas).” (HR. Thabrani), semisal bagaimana islam memerintahkan sholat wajib 5 waktu sehari semalam dengan waktu-waktu yang ditentukan serta diwajibkan bagi laki-laki yang tidak mempunyai ujur (syar’i) untuk bisa melaksanakan sholat 5 waktu di masjid, ini menandakan Islam sejak 14 abad yang lalu telah mengajarkan umatnya untuk hidup teratur.
Kebersihan adalah sebagian dari iman
“Dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu.” (HR. Tirmizi).
Ungkapan Hadits diatas telah jelas betapa umat Islam telah lama (14 abad) yang lalu memeraktekkan seperti bersuci dari hadas besar dan hadas kecil sebelum kita melaksanakan sholat 5 waktu, serta masih banyak hal-hal yang terkait dengan kebersihan yang di ajarkan oleh Islam. Seiring dengan segala upaya-upaya umat dalam melaksankan perintah-perintah-Nya tidak luput juga Do’a menyertai setiap perbuatan baiknya Masya Allah ajaran Islam yang kompleksitas ini telah mampu merubah tanan kehidupan umat Islam, yang sehingganya sampe dengan sekarang Islam terus berkembang pesat.
Manajemen diri di tengah pandemi Covid 19 sebagaimana yang dimasud dalam judul diatas adalah, upaya-upaya setiap individu khususnya Umat Islam untuk bisa melakukan pembenahan diri (manajemen diri) seperti kata istilah manajemen diri yang semua kita mampu untuk melakukannya sebagaimana yang telah dicontohkan oleh baginda Nabi Muhammad SAW, dalam persolan kehidupan keseharian Beliau sejak bangun tidur sampe tidur kembali, yang kita semua telah tahu bahwa sepanjang sejarah hidup Nabi Muhammad SAW, Beliau tetap sehat walau ujian-ujian menerpa kehidupanya. Demikian semoga segala upaya-upaya kita dengan berpedoman kepada ajaran islam yang universal ini bisa senantiasa terus dipertahankan hinggga akhir hayat yang pada akhirnya hanya ke Ridhoan Allah SWT lah kita sama-sama harapkan. Wallahualam