Rudy Irawan, M.SI: Konsep Kepemimpinan Perspektif Islam 

Share :

Bandar Lampung: Islam adalah agama yang memberikan perhatian lebih pada pemimpin. Oleh sebab itu kita tidak boleh anti kepada politik. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Rudy Irawan, M.Si selaku narasumber pada agenda Workshop Menyongsong Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bandar Lampung tahun 2020 dengan tema “Mencari Kriteria Pemimpin Berkualitas dimata Pemilih” pada Rabu 24 Juli 2019 di Hotel Nusantara Syariah.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat an-nisa ayat 59 :
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَطِيْـعُوا اللّٰهَ وَاَ طِيْـعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْ ۚ
“Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan ulil amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu…” (QS. An-Nisa’ Ayat 59)

“Dari ayat ini kita diharuskan untuk taat kepada seorang pemimpin, tidak boleh menjelekkan nya. Pada hakikatnya pemimpin itu berasal dari kata mimpin yang berarti membimbing. Dalam persepsi lain yakni membimbing bawahan untuk kearah yang lebih baik” ujar sekretaris komisi seni budaya Islam MUI Provinsi Lampung ini.

Menurut beliau konsep kepemimpinan dalam perspektif Islam diantaranya :
1. Beriman dan bertaqwa (QS. Al-A’raf ayat 96 )
Allah SWT berfirman:
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰۤى اٰمَنُوْا وَا تَّقَوْا لَـفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَا لْاَرْضِ …
“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi…” (QS. Al-A’raf Ayat 96)
2. Berilmu dan berpengetahuan (QS. Al-Mujadilah ayat 11)
Allah SWT berfirman:
يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ ۙ وَا لَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍ ۗ
“niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat….” (QS. Al-Mujadilah Ayat 11)
3. Mampu menyusun perencanaan dan evaluasi (QS. Al-Hasyr ayat 18)
Allah SWT berfirman:
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَـنْظُرْ نَـفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۚ وَا تَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ بِۢمَا تَعْمَلُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Al-Hasyr Ayat 18)
4. Mempunyai kekuatan mental melaksanakan kegiatan (QS. Al-Baqarah ayat 147)
Allah SWT berfirman:
اَلْحَـقُّ مِنْ رَّبِّكَ فَلَا تَكُوْنَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِيْنَ
“Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu.” (QS. Al-Baqarah Ayat 147)
5. Mempunyai kesadaran dan tanggung jawab moral serta siap dikritik (QS. As-shaf ayat 2-3)
Allah SWT berfirman:
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَ تَقُوْلُوْنَ مَا لَا تَفْعَلُوْنَ
كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللّٰهِ اَنْ تَقُوْلُوْا مَا لَا تَفْعَلُوْنَ
“”Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?”. (Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.”(QS. As-Saff Ayat 2-3)
(Saibani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *