(Ramadhan) Manfaat Puasa Untuk Kesehatan

Share :

(Ramadhan) Manfaat Puasa Untuk Kesehatan
Rohmi Yuhani’ah, M.Pd.I
Dosen Fakultas Tarbiyah dan Pengasuh Lembaga al-Faruq

Sebagaimana sabda Rasulullah saw., “Berpuasalah, Maka kamu akan sehat”. Rasulullah mengajari kepada kita, cara hidup sehat. Sehat secara jasmani dan secara ruhani, jika dianalogikan bahwa tubuh kita ibarat mesin yang setiap hari digunakan untuk bekerja, yang tidak mengenal siang tidak mengenal malam terkadang tidak terkendalikan, maka ketika berpuasa, sesungguhnya mesin tersebut sedang berhenti sejenak untuk beristirahat yang kemudian bekerja lagi. Mesin yang dipake setiap saat, pastilah akan panas, letih, capek dan tentunya membutuhkan istirahat. Begitu juga pada tubuh kita yang digunakan setiap saat, maka ketika berpuasa sesungguhnya ia sedang beristirahat dengan cara tidak makan dan tidak minum sejenak, untuk beristirahat. Mesin yang tadinya panas akan menjadi dingin dan akan dapat bekerja lebih maksimal kembali, inilah gambaran sehat jasmanai.

Sehat ruhini yaitu, dengan kita berpuasa sesungguhnya nafsu kita lebih terjaga dan terkendalikan, karena sesungguhnya syaithan juga dikutuk dan diikat dengan rantai yang sangat kuat, yang kekuatan itu sesungguhnya adalah kekuatan pada niat dan kemauan kita, keinginan rakus kita menjadi tertahan dan terkendalikan, sehingga lebih mudah untuk mendekatkan diri kepada sang Khaliq, pikiran kita menjadi jernih, dan hati kita menjadi suci.

Ibadah puasa juga tanpa kita sadari, telah membangun dua dimensi, yaitu dimensi vertikah (hablu minallah) dan hubungan horizontal (hablu minannas). Selain hubungan vertikal kita kepada Allah dapat terjaga dengan baik, hubungan horizontal kita kepada sesame manusia juga tercapai, yaitu dengan kita berpuasa, sesunggunya di saat itu kita dapat merasakan bagaimana kehidupan orang yang serba kekurangan, fakir dan miskin yang selalu merasakan kelaparan disetiap saat dan waktu, tiada henti-hentinya suara perut berkata bahwa aku membutuhkan makanan, bahkan sering kali terasa sakit karena organ tubuh tidak dapat bekerja dengan baik, karena makannya tidak teratur.

Maka sesungguhnya ketika kita berpuasa, tenaga kita menjadi lemah, syahwat kita menjadi terkendalikan, karena pada saat itu kita harus berlatih untuk menjaga pandangan yang tidak sedap, yaitu perkara yang dilarang oleh agama, telinga kita akan senantiasa terjaga dari pendengaran-pendengaran yang tidak nyaman didengar, yaitu suara yang akan mendatangkan kemudharatan atau kemaksiatan, mulut kita akan senantiasa terjaga dari pembicaraan yang tidak bermanfaat, karena ketika kita akan bertutur yang tidak baik, kita selalu sadar bahwa kita sedang berpuasa.

Puasa sejatinya menguji, melatih, membina tubuh kita dengan cara-cara yang dianjurkan dalam agama, yaitu cara-cara yang sehat, dan melatih kita untuk hidup disiplin bahkan dikatan dalam sebuah hadis rasulullah saw., “Bersahurlah, sesungguhnya di saat kita bersahur terdapat keberkahan” berkah adalah ziyadatu al-khair, yaitu bertambahnya kebaikan. Maka pada saat itupun dianjurkan kepada kita untuk mengkonsumsi makanan yang akan memberikan kekuatan kepada kita selama dari terbitnya fajar, samapai pada terbenamnya matahari. Begitu juga Rasulullah saw., mengajari kepada kita agar menyegerakan untuk berbuka dengan dianjurkannya meminum atau memakan yang manis, agar kekuatan tubuh kita pulih kembali dan hadirnya kekuatan yang selama satu hari penuh menjalani puasa.

Maka daripada itu, puasa membutuhkan kemauan yang kuat, niat yang ikhlas, serta persiapan yang mantap, karena puasa adalah salah satu ibadah yang hanya kita yang dapat mengerti hakikat puasa kita dan Allah swt., yang Maha Mengetahui segala yang dhahir dan yang batin. Wallahua’lam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *