Hadapi Revolusi Industri 4.0, Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag Tekankan Pembangunan SDM PTKIN

Share :

Samarinda: Kuliah umum IAIN Samarinda (09/04/2019) menghadirkan Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. Dr. KH. Moh Mukri, MAg berbicara tentang Revolusi Indusri 4.0 dan tantangan sumberdaya perguruan tinggi keagaman Islam Negeri (PTKIN).

Dalam paparannya Rektor UIN Raden Intan yang juga Ketua PWNU Lampung ini menyatakan bahwa revolusi industri 4.0 yang ditandai dicirikan hadirnya internet of things, big data dan matinya kepakaran. Apabila sumberdaya manusia PTKI tidak merespon perkembangan teknologi informasi dan komputer tidak mustahil perguruan tinggi keagamaan Islam akan dengan sendirinya ditinggalkan oleh masyarakat.

Menghadapi perkembangan ini, Prof Mukri menyatakakan bahwa untuk menghadapi revolusi industi 4.0 sumberdaya manusia PTKI setidaknya memiliki lima kompetensi, yakni kompetensi pendidikan, kompetensi riset, kompetensi teknologi komunikasi dan informasi, kompetensi globalisasi, dan kompetensi mempredeksi masa depan. Menurutnya, di era disruption seperti sekarang ini, SDM perguruan tinggi harus mampu beradaptasi dengan perubahan dan memanfaatkan sumberdaya yang ada untuk peningkatan kualitas mutu perguruan tinggi.

“Tenaga pendidik di era revolusi industri harus meningkatkan pemahaman dalam mengekspresikan diri di bidang literasi media, memahami informasi yang akan dibagikan kepada para peserta didik serta menemukan analisis untuk menyelesaikan permasalahan akademisi literasi digital. Harapannya, semua pihak harus meningkatkan kolaborasi dalam orientasi pendidikan mendatang serta mengubah kinerja sistem pendidikan yang dapat mengembangkan kualitas pola pikir pelajar dan penguatan digitalisasi pendidikan yang berbasis aplikasi,” kata Prof. Mukri Guru Besar Ushul Fiqh ini.

Dihadapan civitas akademika IAIN Samarinda, Rektor UIN Raden Intan Lampung membagikan pengalamannya mentranformasikan diri IAIN menjadi UIN Raden Intan Lampung. Menurunya, kunci dari sukses transfomasi tersebut adalah kebersamaan, kesungguhan, dan keteladanan dari pimpinan perguruan tinggi. Menurutnya, tanpa ketiga hal tersebut proses tranformasi tidak dapat berjalan dengan baik. Ia kemudian menyampaikan sejumlah prestasi baik yang bersifat akademik dan non akademik seperti peningkatan peringkat akreditasi sebagian besar program studi yang sudah banyak mendapat peringkat akrediasi A, peningkatan jumlah mahasiswa yang hampir tigapuluh juta orang, dan peningkatan jumlah doktor dan guru besar di lingkungan UIN Raden Intan Lampung. (Rudi Santoso)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *