Makkah: Diawali niat umrah di Miqat Masjid Bir Ali dengan menggunakan pakaian ihram, rombongan umrah insan berprestasi Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu menuju tanah suci Makkah pada Rabu (12/11).
Perjalanan darat Kota Madinah menuju Kota Makkah dengan jarak lebih dari 450 kilometer ini membutuhkan waktu sekitar 6 jam. Diiringi bacaan talbiah, perjalanan melewati gunung, lembah dan padang pasir tampak dinikmati sekali oleh anggota rombongan.
“Subhanallah, sepanjang jalan pemandangannya sangat berbeda sekali dengan di Indonesia. Kalau di Indonesia banyak pepohonan dan sawah, di Arab Saudi sepanjang mata memandang terhampar padang tandus. Sampai muncul pertanyaan bagaimana rasanya hidup didaerah seperti ini?,” ungkap Andi Mukriadi, salah satu jamaah.
Kekaguman juga diungkapkannya saat memasuki Kota Makkah di mana Masjidil Haram berada. Tower Zam-Zam nampak tinggi menjulang terlihat sejak masuk Kota Makkah. Bangunan-bangunan di tebing-tebing batu, berjajar dengan kokohnya.
Begitu juga bangunan hotel Azka Al Safa yang menjadi tempat menginap selama di Kota Makkah menjulang tinggi di bukit sekitar Masjidil Haram.
“Alhamdulillah setelah di Madinah jarak hotel ke Masjid Nabawi hanya 100 meter, di Makkah kita juga mendapat hotel yang cukup strategis hanya 200 meter didepan Masjidil Haram,” kata Andi yang merupakan pengawas berprestasi di Kabupaten Pringsewu ini.
Setelah sampai di hotel, rombongan melanjutkan rangkaian ibadah umrah perdana ini dengan melakukan thawaf (mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 putaran), sa’i (berlari-lari kecil dari Bukit Shafa dan Marwa sebanyak 7 kali) dan rangkaian umrah ditutup dengan tahallul (memotong beberapa helai rambut).
“Kita mengagendakan umrah bersama lagi di hari ke tiga selama di Kota Makkah. Bagi yang mau melaksanakan umrah untuk memanfaatkan waktu yang ada secara individu dipersilahkan. Tapi harus jaga kesehatan. Jangan terlalu dipaksakan,” pesan pembimbing Jamaah H Abdul Malik Ghazali kepada rombongan.
Selama di Kota Makkah, insan berprestasi dari berbagai macam profesi seperti guru, pengawas, lurah, para juara MTQ dan tenaga kesehatan ini tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk beribadah dan berdoa di tempat-tempat mustajabah.
Diantara yang tempat yang dituju seperti mencium hajar aswad, multazam, hijir Ismail dan berbagai tempat lain yang mustajab untuk berdoa. Momen berharga ini juga tidak dilewatkan begitu saja oleh rombongan dengan mengabadikannya melalui kamera mereka masing-masing.
“Semoga bisa kembali lagi ziarah kesini di waktu-waktu mendatang,” harap jamaah lainnya, H Abdul Hamid yang merupakan sosok hafidz berprestasi di MTQ Kabupaten Pringsewu. (Muhammad Faizin).